1.Power, Akselarasi dan Topspeed
\Nampaknya memang sudah bukan rahasia Lagi
sejak tempo dulu memang Honda lebih powerfull, saat pertama Rossi
pindah ke Yamaha dulu ia sempat ngambeg minta motor yang lebih
powerfull, dia katakan ketika itu kalu tidak salah ia minta ,”top speed
300 kph sisanya biar saya yang melakukan” padahal Top Speed Honda 320 kp
waktu itu, kalau tidak salah gan, mohond dikoreksi. Akhirnya Yamaha
sukses membuat banyak hal bersama Rossi. Nah kini nampaknya hal itu
perlu dilakukan lagi.
Menengok masalah Akselerasi, ya monggo
saja lihat ketika habis dari tikungan, Yamaha harus nunggu beberapa saat
baru nyusss, sementara Honda langsung ngacir jozz, demikian tentu
mempengaruhi mental para pembalap Yamaha.
2. Sasis Yamaha memang dulu terkenal enak
buat melahap tikungan, sirkuit ekstrim macem Jerez dan Leman menjadi
faforit Yamaha karena dulu power Honda yang kencang tak berdaya di
sini. Kini, hemm, Rossi dibuat tak berdaya disirkuit kebanggaannya ini,
Le Mans, sementara Lorenzo disalip Marquez ditikungan yang bernama
Lorenzo, sungguh ironis. Sasis Honda nampaknya kini betul-betul redy
menandingi Yamaha, Honda mungkin dengan ccepat belajar mempersiapkan
sesuatu setelah Stoner pensiu untuk tetap mendominasi GP.
Nah banyak hal yang terjadi seperti di
atas tentunya berpengaruh pada menta pembalap, tentunya Lorenzo akan
merasa terintimidasi dan memang sudah watkanya yang juga gampang
panasan, sementara Rossi, ya mungkin masih bisa kalem, tapi faktor usia
sudah tidak bisa bohong. Tapi kalau mau sabar dan jeli mungkin Rossi
akan bisa membangun motor Yamaha layaknya dulu, tapi bukan untuk dia,
tapi untuk juniornya di yamaha.
Duo yamaha menuturkan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk improv, berikut kata Lorenzo:
“Then after three or four laps the bike
got worse and I got problems everywhere; in the braking, because in the
middle of the corner I didn’t trust the rear tyre, and in acceleration
because the rear was spinning so much I lost nearly half a second
compared to the others. Races are like this sometimes; last year I won
by 20 seconds with a very good bike and this year was completely the
opposite. I couldn’t do much more without crashing.”
Setidaknya lorenzo mendiagnosa bahwa dia
tidak yakni dengan ban belakang, dia merasa akselerasi kurang nyus dan
kalah dengan yang lain gara-gara ada “SPINNING” ini di bagian belakang.
Sementara Rossi menuturkan:
“Unfortunately we lost a good chance to
get a good result today,” the Italian began. “I think we had the
potential to be with the first three and on the podium. I had a good
pace and I was fast and I could fight with the other guys. In that
corner, I didn’t arrive too fast and didn’t feel any mistake, but I felt
a bump and lost the front so it’s a pity because we lose points and
especially the chance to try to have a good podium here.”
Katanya justru kehilangan kontrol di bagiana depan, berbeda dengan selama ini yang bermasalah di bagian belakang.
Dari banyak hal kini bisa dikatakan mitos
tentang Yamaha sudah berakhir, mitos Yamaha cepat di trek basah, pupus
sudah, mitos Yamaha mantab di tikungan pupus sudah. So, banyak hal musti
dilakukan Yamaha, race masih panjang, kesempatan masih terbuka lebar.
Yamaha harus membuang jauh-jauh mitos bahwa Honda adalah motor kencang
powerfull dan sebagainya, go Yamaha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar