Dari empat seri awal MotoGP 2013 ini, Honda tampak bergitu powerful
dengan RC213V yang memenangkan tiga seri secara beruntun dan hanya
menyisakan satu seri untuk Yamaha yakni di Qatar. Klaim apapun
dipatahkan Honda sejak seri Jerez yang lalu, bahkan di Le Mans kemarin
Honda dengan kedua pembalapnya tampil sangat impresif diluar dugaan
sebelumnya.
Bagaimanapun 6-speed Seamless Shift Gearbox (SSG) memiliki peran yang
sangat penting pada mesin prototype RC212V sampai versi RC213V saat
ini. Seperti kita ketahui, transmisi seamless shift ini mampu membuat
perpindahan gigi ke gigi menjadi lebih halus dan tanpa jeda sama sekali,
meskipun throttle (tuas gas) ditarik habis oleh pembalap.
Inilah salah satu alasan mengapa kedua pembalap Yamaha pontang
panting minta kepada Yamaha Jepang untuk segera mengembangkan gearbox
dengan fitur seamless. Bahkan, Lorenzo telah meminta hal ini sejak tahun
lalu setelah mengunci title juara dunia MotoGP 2012 tanpa kemenangan
berarti. Tanpa gearbox ini, jelas kedua pembalapnya akan sering deasepi oleh kompetitornya tersebut.
Namun demikian, Yamaha jelas tak mungkin mampu meniru rancangan
gearbox berjenis seamless shift ini secara menyeluruh dari Honda.
Pasalnya Honda telah mendaftarkan hak patent gearbox ini di kantor paten
Jepang (Japanese patent office) di Tokyo sejak gearbox ini
diperkenalkan ke publik pertama kalinya pada awal 2011 yang lalu.
Gearbox seamless shift pada motor RC212V-RC213V ini memiliki nomor
patent 2010-203478 di kantor patent Jepang, yang juga dapat dilihat di
situs resminya di http://www.jpo.go.jp. Dua engineer Honda RC212V,
Shinya Matsumoto dan Jun Miyazaki telah mendaftarkannya secara resmi.
Matsumoto mengatakan bahwa teknologi serupa telah diterapkan di mobil
balap IndyCar Honda.
Terlepas dari hal itu, wakil presiden HRC Shuhei Nakamoto
mengungkapkan bahwa 6-speed seamless shift gearbox ini jika dijual akan
memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan rumah mewah yang
dihuninya di Jepang. Sementara satu unit Honda RC213V dijual dengan
harga kurang lebih 3 juta Euro atau jika dirupiahkan sekitar Rp 37,5
milyar (menurut kurs Euro ke Rupiah saat ini).
“Transmisi ini dirancang hanya bekerja pada rpm mesin yang sangat
tinggi, tidak cocok digunakan untuk motor produksi masal. Jika mereka
menginginkannya, tim satelit harus membeli dari kita. Pembayaran harus
terpisah karena harganya sangat mahal, bahkan lebih mahal dari rumah
yang sekarang saya tinggali”, kata Nakamoto pada awal 2011 yang lalu.
Selain mengembangkan gearbox ini, Honda juga memberikan upgrade
chassis dan juga upgrade signifikan untuk gearbox seamless shift ini
pada pertengahan 2012 yang lalu. Upgrade gearbox ini memberikan
keuntungan lebih banyak kepada pembalap Honda ketika mereka mengurangi
gigi saat memasuki tikungan dengan melakukan pengereman, dimana
deselerasi mesin menjadi berkurang.
Sehingga membuat perpindahan transmisi menjadi lebih halus (dari gigi
6 ke gigi 5 dan seterusnya), sama seperti ketika melakukan perpindahan
dari gigi 1 ke gigi diatasnya. Selain itu, penyempurnaan ini benar-benar
membuat motor RC213V menjadi lebih stabil dan handling menjadi lebih
baik dibandingkan dengan gearbox seamless versi pertama.
Alasan Yamaha belum mengabulkan permintaan Lorenzo dan Rossi dalam waktu dekat ini
mungkin karena masalah biaya. Dimana pengembangan gearbox berjenis
seamless shift membutuhkan biaya yang tidak sedikit alias mahal Bro,
bahkan Nakamoto bilang sangat mahal.
Meskipun gearbox berhasil dikembangkan oleh Yamaha dan kemudian
diterapkan ke prototype YZR-M1, belum tentu akan memberikan performa
yang sama seperti Honda RC213V. Contohnya adalah Ducati yang juga telah
mengembangkan gearbox sejenis ini tetapi tak kunjung memberikan performa
yang konsisten di setiap race, bahkan ketika masih digeber oleh sang
Legendaris 46.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar